Monday, April 30, 2012

Resensi Buku :Dan Malaikat Turun di Afghanistan


Kisah-kisah nyata berikut ini mungkin tidak dapat dipercaya dan mungkin dianggap hanya sebagai cerita-cerita dongeng. Saya mendengar kisah-kisah ini dengan kedua telingaku dari mulut mujahidin yang hadir menyaksikan perintiwa tersebut dan saya menulisnya dengan tanganku sendiri. Saya mendengar karomah-karomah ini dari orang yang terpercaya, yang selalu berada di medan tempur. Sebenarnya kisah itu sangat benyak sekali dan riwayatnya mayoritas mencapai derajat mutawatir. Akan tetapi karena beberapa keterbatasan yang ada, saya tidak bisa mengkisahkan seluruh kisah tersebut. Allah SWT berfirman,
“Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimua menjadi tentram karenanya.” QS. Al Anfal: 10
Seandainya imam Bukhori masih hidup, saya kira beliau pasti akan mencantumkan orang-orang yang menceritakan kisah-kisah tentang karomah ini salah satu perowi hadits kepercayaannya.

“Sekilas Tentang Syuhada‟
Jasad para syuhada tidak berubah dan tidak membusuk. Hadits tentang topik ini derajatnya adalah mutawatir, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama fiqih dari madzhab hanafi dan Syafi‟i. Disebutkan di dalam buku “Nihayaty al Muhtaj ila Syarhi al Minhaj: 5/131” ditulis oleh Ramli asy Syafi‟i di dalam Syarhu Ibaroti al Minhaj, kitab al „Ariyah:
“Melainkan apabila jasad itu telah dikubur, orang yang mengkuburnya tidak pulang sampai bekas dari syahidnya hilang.” Kalimat ini menunjukkan bahwa jasad nabi dan orang mati syahid pasti tidak mendapatkan siksa. Demikian pula dijelaskan oleh ibnu „Abidin al Hanafi di dalam hasyiyahnya, kitab jihad:3/238, “Bahwasannya jasad orang yang mati syahid diharamkan bagi bumi memakannya.”
Akan tetapi saya tidak mendapatkan satu dalil yang bersambung sampai kepada Rasulullah yang menunjukkan tidak adanya siksa yang menimpa jasad orang mati syahid.
Diriwayatkan oleh al baihaqi dengan sanad hasan bahwasannya ketika mata air di lereng gunung Uhud yang juga dekat dengan kuburan Hamzah meluap pada masa Muawiyyah tahun 46 H, maka jasad umar muncul dan tubuh beliau belum berubah (busuk).

Para Syuhada Afghanistan
Umar Hanif menceritakan kepadaku ketika berada di rumah Nashrullah Manshur –dia adalah komandan tinggi Partai Revolusi Islam– dan Umar –komandan militer di Zamrot dan Urjun– di markas kemp Baktia Afghanistan, dia berkata:
  1. Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya berubah atau bau busuk.
  2. Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya dimakan oleh anjing meskipun anjing-anjing itu memakan jasad tentara komunis.
  3. Saya pernah membongkar 12 kuburan setelah berumur 2 atau 3 tahun, dan saya tidak mendapatkan satupun jasad mereka bau busuk.
  4. Saya pernah melihat para syuhada yang berumur lebih dari satu tahun dikubur, luka mereka tetap segar dan mengalirkan darah. Imam menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat jasad Abdul Majid yang mati syahid setelah berumur tiga bulan masih seperti dahulu dan baunya wangi seperti minyak kasturi.
  5. Syaikh Muadzdzin –salah satu anggota dewan musyawarah organisasai Jihad Afghanistan– menceritakan kepadaku, Nashshar Ahmad mati syahid, dan selama 7 bulan tertimbun tanah jasadnya tidak berubah.
  6. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku: saya melihat 4 orang mati syahid setelah berumur 3-4 bulan. Tiga orang kondisi jasadnya masih sama seperti sedia kala, bahkan jenggot dan kuku mereka semakin panjang. Dan yang satu lagi sebagian wajahnya sudah mulai berubah.
Saudaraku Abdussalam mati syahid. Dan setelah berumur dua pekan kami mengeluarkan jasadnya, ternyata jasadnya masih seperti sedia kala.
Arsalan menceritakan kepadaku, seorang mahasiswa bernama Abdul Bashir mati syahid ketika bersama kami. Pada suatu malam saya mencari jasadnya bersama seorang mujahid bernama Fathullah. Dia berkata kepadaku bahwa jasad Abdul Bashir berada di dekatnya, sebab (kata dia) saya mencium bau wanginya. Kemudian saya juga mulai mencium aroma wangi itu, maka tidak lama kemudian kami menemukan jasadnya dengan aroma wangi yang semakin menusuk. Sungguh saya melihat warna darah yang keluar dari bekas lukanya di kegelapan malam itu memancarkan cahaya.
Umar Ya‟qub Bersama Senjata Mesinnya Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berakta: ada seorang mujahid bernama Umar Ya‟qub, dia seorang yang sangat merindukan jihad, yang kemudian mati syahid. Kami mendatanginya sedang tangannya memeluk senjata mesin. Kami mencoba melepas senjata tersebut, namun tidak bisa. Kami berhenti sejenak, kemudian kami berkata kepadanya: wahai Ya‟qub, kami adalah saudaramu. Setelah itu dia mau melepas senjatanya untuk kami.

Jasad Sayyid Syah Berada Terdapat Mantel dari Sutra
Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berkata: ada seorang mujahid, dia hafal al Qur‟an, namanya Sayyid Syah. Dia seorang ahli ibadah dan rajin melaksanakan shalat tahajut serta memiliki firasat yang tajam seperti datangnya waktu subuh. Dia banyak mendapatkan karomah, kemudian dia mati syahid. Kami mendatangi kuburnya setelah berumur 1, ½ tahun. Saya datang bersama rekan yang lain yang juga komandan tempur, namanya Nurul Haq. Kami membuka kuburan Sayyid Syah yang dahulu saya kubur dengan tanganku, kami mendapati jasadnya seperti sedia kala kecuali jenggotnya yang bertambah panjang. Yang lebih mengherankan lagi, saya mendapati di atas tubuhnya tampak mantel dari sutra yang belum pernah saya melihatnya di muka bumi ini, sayapun menyentuhnya, ternyata baunya sangat wangi, lebih wangi dari minyak kasturi.

Burung Bersama Mujahidin
  1. Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bisa mengenali tanda-tanda pesawat-pesawat tempur musuh akan menyerang kami sebelum mereka sampai ke wilayah kami dengan cara melihat burung-burung yang terbang di atas kemp kami. Ketika kami melihatnya berputar-putar di atas kemp, kami mulai mempersiapkan senjata untuk membalas serangan pesawat-pesawat musuh.
  2. Jalaluddin Haqqoni –salah satu mujahid Afghan yang terkenal– menceritakan kepadaku, dia berkata: saya telah menyaksikan burung-burung itu terbang berkali-kali. Dia datang dan terbang di bawah pesawat-pesawat musuh melindungi mujahidin dari serbuan-serbuan pesawat tempur.
  3. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku, bahwasannya dia melihat burung-burung itu terbang di bawah pesawat musuh sebanyak dua kali.
  4. Maulawi Arsalan menceritakan kepadaku, bahwa dia berkali-kali melihat burung-burung itu melindungi kami dari serangan musuh.
  5. Qurban Muhammad menceritakan kepadaku, bahwasannya dia pernah melihat burung-burung itu sekali ketika pesawat-pesawat musuh menyerbu kami dengan ganas –mereka berjumlah 300 pesawat–, namun anehnya, tidak ada seorangpun yang terluka, padahal mereka (mujahidin) berada di sebuah lapangan yang datar. Al Hajj Muhammad Jul –salah satu mujahid di Konar– menceritakan kepadaku, saya melihat burung-burung terbang bersama pesawat tempur lebih dari sepuluh kali. Burung-burung itu terbang lebih cepat daripada pesawat, padahal kecepatan pesawat tempur yang kita ketahui adalah tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara.
 dikutip dari :
Judul Asli :
Ayatur Rahman fii Jihadil Afghan
Penulis :
Syaikh Dr. Abdullah Azzam
Judul Terjemah :
Dan Malaikat Pun Turun di Afghanistan
Penerjemah :
Wahyudin
Editor:
Fauzan
Diterbitkan oleh :
Kafayeh Cipta Media

Mengenang Kematian As-Syahid Amrozi dkk.


Tiada kata yang terucap melainkan kalimat takbir, Allahu Akbar, atas kondisi jenasah ketiga syuhada Bali. Betapa tidak, ketiga syuhada tersebut sangat jelas menampakkan tanda-tanda sebagai syahid seperti yang biasa ditemui di kancah peperangan, meski mereka 'tidak sedang berperang' melawan musuh Islam.
Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya Kantor Berita Islam Muslimdaily.net mendapat ijin dari pihak keluarga, yang diwakili oleh Bp. Ali Fauzi, untuk mempublikasikan photo dua mujahid Bali yakni Amrozi dan Ust. Mukhlas. Bp Ali Fauzi berpesan agar photo ini disebarluaskan untuk memberikan bukti nyata atas misteri dan polemik yang terjadi ke atas Mujahid Bali, terutama Syuhada Tenggulun, terkait status mereka, apakah mati syahid atau tidak. Disamping itu memberikan hikmah nyata kepada seluruh kaum Muslimin bahwa perjuangan Islam yang mereka lakukan benar-benar ikhlas untuk tingginya kalimat Allah, dan bukan sekedar untuk aksi pamer.
Sebagaimana syuhada yang gugur dalam medan jihad, photo kedua syuhada Tenggulun terlihat tersenyum dengan barisan gigi yang terlihat rapi. Apalagi yang terjadi dengan Amrozi. Senyuman khas "The Smiling Bomber" yang seiring dengan kedua mata yang terbuka, terlihat seakan-akan bertemu dengan sesuatu yang membuat kagum. Mungkin sepasang bidadari yang menyambut ramah.
Kondisi tak jauh berbeda terjadi dengan jenasah Ust. Mukhlas. Ulama yang jago berorasi ini memperlihatkan senyuman dengan mata yang juga terbuka. Wajah bersih pun menjadi pertanda yang lain. Wajah bersih yang juga dimiliki oleh sang "Mujahid Hacker," Imam Samudera alias Abdul Azis. Imam memperlihatkan wajah tampan dan bersih, persis dengan kondisi Ust. Mukhlas.
Disamping analisis photo ketiga Mujahid Bali tersebut, keterangan dari lapangan makin memperkuat bukti bahwa ketiga pelaku aksi jihad tersebut adalah para Mujahidin, mereka telah memiliki niat yang tulus dan menemui kematian sebagai seorang syuhada. Berikut adalah bukti dan persaksian dari lapangan.
  1. Salah satu pelayat yang kebetulan ikut hadir di kediaman Hj. Tariyem adalah Ust. Abdul Rachim Ba'asyir. Menyaksikan bahwa ketika keranda jenasah masuk dan kain penutup keranda dibuka, sontak tercium bau wangi yang menyebar ke seluruh ruangan. Kejadian ini sempat membuat keheranan para pelayat, karena didalam ruangan yang sempit tersebut udara sangat pengap dan pengunjung berjubel dalam satu ruangan. Bila merupakan wangi dari minyak wangi, tak akan mampu mengalahkan bau badan para pengunjung dan tidak akan dapat memberikan aroma dengan kadar wangi yang sama." Allahu Akbar. Itu bukan bau minyak wangi. Bukan. Tapi bau wangi dari asy syahid," kata beliau.
  2. Selain itu, masih menurut Ust, Abdul Rachim, ketika kain penutup wajah dari Ust. Mukhlas di buka, terlihat jelas bulir-bulir keringat menempel di bagian muka. Kondisi yang sama yang terjadi dengan mereka yang masih hidup dan dalam kondisi kegerahan. Seakan Ust. Mukhlas merasakan kegerahan yang sama yang dengan kegerahan yang dialami oleh para pelayat beliau.
  3. Sebagaimana dilansir oleh beberapa media nasional, seperti detik..com, nampak jelas terlihat fenomena datangnya tiga burung hitam di atas kediaman syuhada. Ketiga burung ini jelas bukan burung Gagak seperti yang banyak diberitakan di media, karena memiliki leher yang panjang. Mereka datang begitu saja berputar-putar selama kurang lebih tujuh menit, dan kemudian pergi berpencar. Dua burung hitam terbang ke arah Timur, mereka merepresentasikan diterimanya amalan jihad Ust Mukhlas dan Amrozi, dan satu burung hitam terbang ke Barat, sebagai pertanda syahid atas diri 'Mujahid Hacker' Imam Samudera. Fenomena datangnya burung hitam ini sempat membuat suasana haru dengan teriakan takbir para pelayat.
  4. Seperti penuturan adik kandung Imam Samudera, Lulu Jamaludin, kakaknya menampakkan keanehan ketika akan dimasukkan dalam liang lahat. Bau wangi juga tercium dari jenasah Imam. Selain itu luka bekas tembakan peluru tajam terus menerus mengalirkan darah segar. Aliran darah ini keluar seperti yang terjadi dengan seseorang yang masih hidup ketika terluka. Masih menurut Lulu juga, wajah kakaknya lebih bersih dan tampan dari biasanya.
Kabar terakhir baru saja diterima oleh salah satu kru muslimdaily.net. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tiga hari setelah pemakaman Amrozi dan Ust. Mukhlas, keluarga Hj. Tariyem meminta beberapa orang untuk menjaga makam. Hal ini dilakukan untuk menghindari dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa diantara mereka yang ikut jaga adalah Sumarno, Baror, Rosyidin, Mashudi dan beberapa santri pondok Al Islam Tenggulun Lamongan. Mereka mengatakan mencium bau wangi keluar dari dalam kubur (makam). Bau wangi yang sama saat mereka pertama kali membuka kain penutup jenasah syuhada. Namun, bau wangi ini bukan seperti bau dari minyak wangi yang biasa mereka pakai atau dipakai oleh orang kebanyakan.
sebagian ulama mereka mengatakan bahwa ketiganya menampakan ciri-ciri MATI SYAHID. Insya Allah...

Thursday, April 26, 2012

Istilah Satuan Militer: Dari Regu Hingga Divisi



REGU
  • Regu adalah satuan militer terkecil dalam Batalyon (Infanteri) yang terdiri minimal 20 personel. 
  • Komandannya berpangkat Sersan Satu atau Kopral Kepala senior (yang berpengalaman). 
  • Regu adalah bagian dari peleton.
PELETON
  • Kesatuan militer di bawah Kompi yang terdiri dari beberapa regu (biasanya tiga regu), kekuatan personilnya kurang lebih 30 sampai 50 orang dan biasanya dipimpin seorang Letnan Dua. 
  • Posisi Komandan Peleton biasanya merupakan penugasan PERTAMA, bagi perwira yang baru lulus dari Akademi Militer (Angkatan Darat) dan Akademi Angkatan Laut (kecabangan Marinir).
KOMPI
  • Kesatuan militer yang berada di bawah Batalyon terdiri dari beberapa peleton (biasanya tiga peleton)
  • Kekuatan personilnya kurang lebih dari 180 hingga 250 orang. Biasanya dipimpin seorang Kapten. 
  • Dalam satuan infanteri, ada tiga macam kompi, yang disesuaikan dengan fungsinya, yaitu Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan (Kiban). Kompi Senapan disiapkan untuk operasi lapangan, dengan dukungan Kompi Bantuan. 
  • Persenjatan Kompi Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan Kipan terdiri dari Senjata Mesin Sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.
BATALYON
  • Satuan dasar tempur di bawah Brigade atau Resimen yang terdiri dari suatu Markas, Kompi Markas dan beberapa Kompi (biasanya tiga Kompi) atau Baterai (istilah Kompi khusus untuk satuan Altileri). 
  • Khusus untuk Batalyon Infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu Brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Contoh Batalyon Infanteri (Yonif) yang tergabung dalam Brigade Infanteri (Brigif), adalah Yonif 312/Kala Hitam (Subang), Yonif 310/Iklas Karya Utama (Sukabumi), dan Yonif 327/Brajawijaya (Cianjur), ketiganya berada di bawah komando Brigif 15/Kujang (bermarkas di Bandung).
  • Yonif yang berstatus "BS" (Berdiri Sendiri), adalah Yonif yang tidak bergabung dalam Brigif, namun komandonya langsung dari Pangdam (setempat), karena biasanya Yonif tersebut adalah Yonif andalan, yang biasa disebut sebagai Batalyon pemukul Kodam. ContohYonif yang berstatus "BS", antara lain adalah Yonif 401/Banteng Raiders (Kodam IV/Diponegoro), Yonif 507/Sikatan (Kodam V/Brawijaya), Yonif Linud 733/Masariku (Kodam VIII/Trikora), Yonif Linud 100/Prajurit Setia (Kodam I/Bukit Barisan), dan lain-lain. Kategori lain adalah Batalyon yang di bawah komando Korem (Komando Resort Militer). Ini adalah kategori yang paling umum. Contoh Yonif 315/Garuda (di bawah Korem 061/Suryakencana, Bogor), Yonif 408/Subrastha (basis Kendal, di bawah Korem 073/Makutarama, Salatiga), Yonif 521 (basis Kediri, di bawah Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun), dan lain-lain.
  • Jumlah personil Yonif kurang lebih 700 hingga 1000 orang, Batalyon biasanya dipimpin seorang Mayor (senior) atau Letnan Kolonel. 
  • Sedang untuk Batalyon di luar infanteri, seperti Batalyon Kavaleri (Yonkav), Batalyon Artileri Medan (Yonarmed), Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur), Batalyon Perbekalan dan Angkutan (Yonbekang), hitungan personelnya bukan sekadar orang per orang, namun jumlah kekuatan peralatannya dan anggota yang menjadi operator (awak) peralatan tersebut, misalnya Yonkav terdiri dari sekian tank atau sekian panser, Yonarmed terdiri dari sekian meriam, dan seterusnya. Jadi jumlah personelnya tidak sebanyak Batalyon infanteri biasa.
  • Batalyon artileri ada dua macam, sesuai fungsinya: Batalyon Artileri Medan (sasaran darat) dan Batalyon Artileri Pertahanan Udara (sasaran udara). 
  • Yonkav unsur persenjataan yang utama ada dua, yaitu tank dan panser. Ada Yonkav yang persenjataannya khusus panser atau khusus tank saja, atau gabungan antara keduanya. Contoh Yonkav yang persenjataannya hanya tank: Yonkav 1/Kostrad. Sedang khusus panser, contohnya Yonkav 7/Panser Khusus Kodam Jaya. Contoh yang gabungan: Yonkav 9/Serbu (Kodam Jaya), Yonkav 4/Serbu (Kodam III/Siliwangi). Yonkav yang berunsur gabungan panser dan tank, adalah bentuk yang paling umum.
BRIGADE
  • Satuan tempur di atas Batalyon, dan di bawah Divisi yang merupakan satuan dasar tempur terdiri dari unsur-unsur tempur (biasanya tiga Batalyon), unsur-unsur bantuan tempur dan unsur-unsur bantuan administrasi. 
  • Brigade dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari komando yang lebih besar (Divisi). 
  • Jumlah kekuatan personelnya kurang lebih 3000 hingga 5000 personel.
  • Karena merupakan satuan tempur yang relatif besar (gabungan tiga Batalyon), maka ketika operasi pada tingkat brigade, kesatuan tersebut bisa bergerak sendiri, lengkap dengan unsur Bantuan Tempur (Banpur) dan Bantuan Administrasi (Banmin) sendiri. Koordinasi Banpur dan Banmin berada di bawah unit tersendiri, yaitu Detesemen Markas, dipimpin seorang Dandema.
  • Brigade Infanteri (Brigif) di lingkungan TNI ada beberapa macam, bisa berdasar garis komando, bisa berdasar kualifikasi. 
  • Berdasar garis komando, ada Brigif yang berada di bawah : (1) Kodam [Brigif yang berada di bawah Kodam hanya ada dua, yaitu Brigif 1/Jaya Sakti (Kodam Jaya) dan Brigif 15/Kujang (Kodam III/Siliwangi)]. (2) Kostrad [Brigif Linud 3 (Makassar), Brigif Linud 17/Kujang I (Jakarta), Brigif Linud 18/Trisula (Malang), Brigif 13/Galuh (Tasikmalaya), Brigif 9 (Jember), dan Brigif 6 (Solo)]
  • Berdasar kualifikasi, ada Brigif Lintas Udara (linud), dan Brigif Lintas Medan (Brigif biasa). 
RESIMEN
  • Satuan militer di bawah Divisi yang terdiri dari beberapa Batalyon (biasanya 3 Batalyon). 
  • Resimen merupakan satuan dengan kesenjataan yang sejenis, misalnya Resimen Arteleri Medan, Resimen Arhanud. 
  • Resimen biasanya dipimpin seorang Kolonel. 
  • Unsur-unsur satuan di bawah Resimen, hampir sama dengan Brigade. 
  • Tampaknya TNI lebih cenderung memakai sistem Brigade. Itu terlihat tidak adanya lagi satuan yang memakai sebutan Resimen, setidaknya di lingkungan Angkatan Darat. Terakhir, mungkin kita masih ingat, satuan yang pernah memakai nama resimen, adalah Kopassus, saat masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
DIVISI
  • Satuan tempur militer terbesar, dengan kekuatan penuh. Maksudnya secara operasional, memilki kesatuan kesatuan tempur, berikut unsur pendukungnya, yaitu bantuan tempur dan bantuan administrasi, yang berada dalam garis komando Divisi tersebut, jadi tidak perlu mendatangkan dari komando lain di luar Divisi. Seperti Divisi Infanteri yang ada di Indonesia. 
  • Angkatan Darat memiliki dua satuan setingkat Divisi, yang keduanya berada di bawah Kostrad, yaitu Divisi Infanteri 1 (markas di Cilodong, Bogor), dan Divisi Infanteri 2 (markas diSingosari, Malang). Divisi-divisi tersebut, selain memiliki unsur tempur sendiri (infanteri, kavaleri dan artileri), juga memiliki unsur bantuan tempur (Batalyon Zeni, Batalyon Perhubungan, dan Batalyon Peralatan), dan unsur bantuan administrasi sendiri (perbekalan, angkutan, kesehatan, polisi militer, dll).
  • Divisi biasanya dipimpin oleh seorang Mayor Jendral.
DETASEMEN
Ada beberapa pengertian istilah Detasemen :
  • Kesatuan yang terdiri dari pasukan atau kapal-kapal yang diambil dari kesatuan yang lebih besar dikirim untuk suatu tugas khusus. Untuk Angkatan Darat, bisa berupa kendaraan lapis baja, seperti Detasemen Kavaleri.
  • Kesatuan tetap yang berkekuatan kurang lebih sebesar Peleton hingga Kompi yang dibentuk untuk tugas-tugas tertentu. Contoh: Detasemen Intel (Denintel) Kostrad, Denintel Kodam, Denma Brigif, Detasemen Polisi Militer, dan Detasemen 81/Anti Teror Kopassus (sebelum dilikuidasi). Untuk kategori ini komandannya, perwira berpangkat Mayor atau Letkol.
  • Nama tingkat kesatuan untuk organisasi kemarkasan tingkat Komando Utama ke atas. Contoh: Detasemen Markas (Denma) Markas Besar Angkatan Darat, Denma Mabes TNI, dan Denma Makodam. Komandannya biasanya berpangkat Kolonel (untuk Mabes), atau Letkol (untuk Makodam).
 Sumber : Artikel Militer Indonesia

6 Alasan Tinggalkan Blackberry

Oleh : Gelar Pradipta Utama

Sejak memutuskan tidak lagi menggunakan perangkat BlackBerry, saya banyak ditanya teman dekat mengenai keputusan itu. Mereka seolah-olah terpukau.
"Emang lo bisa nggak pakai BB? Yakin?"
Pertanyaan di atas bukan tanpa sebab. Penduduk kelas menengah ke atas Indonesia, khususnya Jakarta memang mayoritas menggunakan BlackBerry sebagai telepon seluler utama mereka dalam berkomunikasi satu sama lain.
Tidak lagi menggunakan BlackBerry seakan meninggalkan sebuah saluran tempat kita terhubung dengan hampir seluruh orang di lingkungan terdekat.
Namun toh setelah dua bulan tidak lagi menggunakan BlackBerry, saya masih hidup normal. Semuanya baik-baik saja.
Mengapa saya mengucapkan selamat tinggal BlackBerry? Berikut alasannya.
1)      Jaringan sering bermasalah
Dua tahun lebih saya menggunakan BlackBerry sebagai perangkat utama, dua tahun pula saya harus berurusan dengan jaringan BlackBerry yang sering kali bermasalah. Entah siapa yang salah — operator lokal atau jaringan BlackBerry — komunikasi melalui BlackBerry Messenger kerap tersendat. Akibatnya, pesan yang saya kirim lambat sampainya, mengakses Internet pun susah bukan main. Email? Sering tidak masuk. Padahal sebagai pengguna BlackBerry, koneksi Internet adalah tumpuan utama komunikasi. Tanpa Internet, apa gunanya saya pakai BB? Hampir tidak ada.
2)      Ketergantungan pada BBM
Saking banyaknya BlackBerry digunakan, BlackBerry Messenger (BBM) menjadi alat komunikasi utama, menggantikan telepon. Alasannya mudah saja, BBM jauh lebih mudah dan murah dibanding telepon. Banyak orang menganggap nomor telepon adalah perihal pribadi, namun tidak PIN BBM. Mereka lebih nyaman membagikan PIN BBM daripada memberikan nomor telepon.  Padahal BBM ternyata bukan tanpa cacat. Seperti saya sebutkan di poin satu, BBM juga sering mengalami masalah. Pengiriman pesan di BBM sering mengalami keterlambatan (pending messages) yang membuat gusar, apalagi jika dalam keadaan darurat.
3)      Semua benci Broadcast Message
Pernahkah Anda menerima BM berisikan "Test Contact, pls ignore.", atau "Teruskan pesan ini jika tidak kamu akan melarat seumur hidup", atau "Add temen aku yah, Joni, 21, ganteng!"?
Entah teknologi yang terlalu canggih, atau masyarakat Indonesia yang terlalu, ehm, kreatif. Fitur Broadcast Message yang memungkinkan Anda mengirim pesan ke seluruh kontak, sering disalahgunakan. Bagi beberapa orang, mungkin hal semacam ini lucu, tapi saya tidak. Bayangkan bila 10 orang senantiasa terus-menerus mengirim pesan semacam ini setiap hari. Tidakkah kamu merasa terganggu? Ada yang bilang, smartphone harus dimiliki oleh smart user (pengguna pintar). Namun sayangnya, untuk membeli smartphone orang tidak perlu ikut ujian terlebih dahulu.
4)      Spesifikasi perangkat terbatas
Masalah klasik BlackBerry adalah spesifikasi mesinnya yang terbatas. Untuk informasi, seluruh aplikasi di BlackBerry akan disimpan di dalam memori internal, bukan eksternal alias kartu memori.
Bayangkan sebuah mesin yang harus bekerja keras menjalankan begitu banyak aplikasi, namun hanya diberikan kapasitas otak kecil. Tak heran perangkat BlackBerry sering hang, dan kadang terasa panas.
Solusinya adalah mengutak-atik sistem operasi bawaan BlackBerry — dengan mematikan banyak fungsi dan sistem yang sebenarnya tidak dibutuhkan seperti pilihan bahasa, ringtone, dan software bawaan. Teknik yang lebih dikenal dengan nama “shrink OS” ini tidak mudah dilakukan sendiri. Salah-salah BlackBerry kamu bisa mati total.
5)      Minim inovasi
Entah karena inovasi dari RIM yang kurang, atau memang kebutuhan pengguna yang tidak meningkat, BlackBerry jarang sekali melakukan inovasi signifikan pada setiap perangkat barunya. Berbeda dengan kompetitor, RIM seakan sadar betul bahwa tanpa perlu menambah kamera menjadi 10MP, atau kapasitas memori jadi 2GB, pengguna mereka akan tetap setia.  Konsumen BlackBerry umumnya membeli BlackBerry jenis terbaru hanya karena faktor gaya saja. Jarang yang membeli BlackBerry karena prosesornya lebih canggih, atau kameranya lebih bagus, atau OS-nya baru (malah sangat sedikit di antara mereka yang tahu bedanya OS BlackBerry).
6)      Fungsinya bisa didapat di ponsel lain
BlackBerry bukan satu-satunya telepon seluler di dunia ini. Bahkan, BlackBerry bukan satu-satunya ponsel pintar. Hampir seluruh fungsi yang dijalankan BlackBerry dapat dijalankan juga di ponsel pintar lain. Telepon, SMS, email, jejaring sosial, kamera, merekam video, hingga mengedit foto bahkan bisa diproses dengan lebih baik di ponsel pintar lainnya. Sebut saja iPhone yang dapat mengambil foto dengan kualitas lebih tinggi. Dan Samsung Galaxy yang memiliki prosesor dengan kapasitas proses jauh di atas BlackBerry. Salah satu fitur populer BlackBerry, BBM pun bukan tanpa kompetitor. Di saat RIM masih bergelut dengan lambatnya koneksi lokal, beberapa layanan di luar BBM semakin berkembang. Sebut saja Line, WhatsApp, Skype, KakaoTalk, hingga Yahoo! Messenger.
Itulah beberapa alasan saya meninggalkan BlackBerry. Kamu punya pendapat lain?
Sumber :  (http://id.berita.yahoo.com)