Pada ayat 30 dan 31 surah al-Baqarah (2)
disebutkan, “Dan (ingatlah) ketika
Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku ingin menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau akan menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu?”
Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Kemudian
melanjutkan, “Dan Dia mengajarkan
kepada Adam nama-nama (dan rahasia ciptaan para makhluk) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku
nama-nama mereka itu jika kamu memang orang-orang yang benar.” (Qs. Al-Baqarah
[2]:30-31)
Bagaimana para
malaikat sebelum penciptaan manusia memiliki informasi tentang masa depan dan
mengetahui bahwa manusia akan melakukan kerusakan di muka bumi namun mereka
tidak mengetahui nama-nama (al-asma)? Bukankah para malaikat adalah entitas
non-material dan diciptakan secara sempurna. Lantas darimana kekurangan ini bersumber?
Bukankah para malaikat harus taat kepada Allah Swt lalu mengapa mereka
melancarkan protes atas firman Tuhan? Bagaimana Tuhan mengajarkan kepada Adam
ketika para malaikat tidak ada di situ sehingga ia tidak merasa malu tatkala
ditanya di hadapan para malaikat. Ketika Tuhan mengarjakan nama-nama kepada
manusia betapa Tuhan berbangga dan berfirman bahwa Aku mengetahui berita ghaib
langit-langit dan bumi karena apabila nama-nama tersebut diajarkan kepada para
malaikat maka tentu mereka juga akan mampu menjawab pertanyaan tersebut?