‘Sesungguhnya
Kami telah menurunkan Al-qur’an dan sesungguhnya kami pula yg akan menjaganya”
(QS. 15: 9)
Sebagaimana
Firman Allah subhana wata’ala diatas yang menyatakan Pengakuan dan Jaminan akan
keaslian kitab Suci Al Qur’an. Dan telah ditemukannya Fakta Ilmiah baru
atas keajaiban Al Qu’ran bahwa Ayat-ayat Suci dalam Al Qur’an telah ditemukan
dalam Kromosom Manusia oleh seorang Ilmuwan bernama Dr. Ahmad Khan. Dia adalah
lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Walaupun ia ilmuwan muda yang
tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian
genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-kertas penghargaan,
tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan
bahwa ia merupakan kombinasi dari ilmuwan dan pecinta kitab suci.
Salah
satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya
informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat
pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat “Fussilat” ayat 53 yang juga
dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari
Kanada. Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu shalat Jum’at
membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat
tersebut adalah sebagai berikut: “…Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wa fi
anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq…” Yang artinya: Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda
kekuasaan Kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa
ini adalah kebenaran”.
Hipotesis
awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata “ayatinaa” yang memiliki makna
“Ayat Allah”, dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaanNya ada juga
dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA
(Deoxy Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada
kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi
dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama
sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah. Kenyataannya
DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil
hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai
pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.
Sebagaimana disindir oleh Allah: Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau
bertafakur atau menggunakan akal pikiran?).
Setelah
bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis
sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek
tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan
kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk
dari rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi tersebut
menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999
pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama “Bismillahir Rahmanir Rahiim.
Iqra bismirrabbika ladzi Khalq”; “bacalah
dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”. Ayat tersebut adalah awal dari surat
Al-A’laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain
muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan
1/10 ayat Alquran.
Di
akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan “Semoga penerbitan buku saya
“Alquran dan Genetik”, semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan
hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik,
pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya
mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan.
Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu
keperawatan yang digali dari agama Islam.
No comments:
Post a Comment