Bagaimana kronologi sejarah masuknya Islam
ke Indonesia?
Ada lima teori masuknya Islam ke Indonesia yakni
Mekah, Gujarat ( India ), Persia , Kurdi dan Cina. Dalam keterangan sejarah
yang diambil dari Dinasti Tang Islam masuk sekitar 674 M atau 32 tahun setelah
rasul wafat. Meski demikian, bukan berarti tidak ada hubungan antara Indonesia
dengan Arab pada sebelum masa itu.Karena hubungan tersebut sudah terjalin sebelum
Muhammad menjadi rasul. Saat rasul muda, beliau sudah mengenal Indonesia karena
hubungan dagang Indonesia dengan Yaman. Teori itu memberi kejelasan, terjadinya
kontak langsung dengan Arab.Teori Gujarat ( India ). Saat itu, Belanda
mengatakan Islam masuk abad ke-13 dari Gujarat ( India ) masuk ke Samudera
Pasai. Teori ini keliru. Karena Gujarat menganut syiah sedangkan Samudera Pasai
penganut mazhab Syafi’i. Teori ketiga, Islam masuk dari Persia. Ini terlihat
dari cara mengeja huruf Arab sama dengan Persia yakni alif fathah a, dan
lainnya. Keempat adalah Kurdi. Zuri Kurdi menyatakan Islam berasal dari Kurdi. Karena banyak orang pintar berasal dari Kurdi
seperti Bukhari dan Al Barjanji. Terakhir dari Cina. Teori ini sangat lemah,
namun kemungkinan membawa Islam ke Indonesia sangat besar. Jika dibilang
penyebar Islam wirausahawan, hubungan dagang antara Cina, Arab dan lainnya.
Bahkan ketika Cina dipimpin Kubilai Khan, Islam dijadikan agama resmi.
Sedangkan Cheng Ho merupakan duta Cina untuk mengembalikan nama besar Cina
setelah dipermalukan oleh Mongol. Ada 36 negara yang dikunjungi Cheng Ho.Kronologis kedatangan Islam ke Indonesia rumit.
Hal ini disebabkan luasnya wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang
luasnya setara dari Cina hingga ke London. Bahkan matahari terbit tiga kali di
Indonesia (WIB, WIT, WITA). Dengan negara seluas ini sulit dipastikan dari mana
mulanya. Negara seluas ini sulit dipastikan dari mana datangnya. sedangkan kita
berhubungan dagang dengan Cina , India , dan Timur Tengah.
Kapan
Islam diterima di sebagian besar wilayah Indonesia ?
Abad ke-7. Islam juga lah yang membudayakan
bangsa ini. Mula-mula tidak punya bahasa dan tulisan. Yang membudayakan bahasa
Melayu adalah Islam, tadinya tersentral di wilayah Riau, lalu tersebar di
seluruh Indonesia dengan Arab-Malayu. tapi istilah ini tidak diterima orang
Melayu sehingga disebut Arab Jawi.
Pada
periode berapa puncak kejayaan Islam di Nusantara?
Puncak kejayaannya terjadi pada abad ke-15,
dengan tersebarnya 40 kekuasaan politik kesultanan. Dulu Hindu dan Budha tidak
sebanyak itu. Karena penyebaran agama Islam didanai wirausahawan. Dari hasil
usaha itu terbentuk tiga pos yang berubah menjadi pusat islam yakni pasar,
masjid, dan pesantren. Pasar itu menggunakan nama Islam seperti pasar Senen,
Rabu, Jumat, tapi pasar Ahad berubah menjadi Minggu.
Menurut teori WV Wertheim, Islam cepat berkembang
karena beberapa hal. Pertama, mengkastakan manusia. Kedua, penjajah barat yaitu
kerajaan katolik portugis sama dengan katolik spanyol yang manghancurkan
Meksiko. kibat keganasan masuk ke Indonesia , banyak raja Hindu melakukan
konvergensi agama. Kekuasaan politik ini nantinya mempunyai wilayah namanya
khilafah dan rajanya disebut khalifah.
Apa
yang menyebabkan lemahnya kekuasaan kesultanan Islam di Nusantara?
Kekuasaan kesultanan melemah setelah munculnya
Verenigde Oostindische Compagnie (VOC). Mereka mematahkan pasar. Islam kuat di
pemasaran, sehingga dipatahkan dan dirbut dan dialihkan ke golongan vreemde
Osterling yaitu kelompok bangsa timur ( Cina , India , Arab). Pribumi
dipatahkan, mereka yang diberikan monopoli terutama Cina. VOC datang ke
Indonesia ketika Eropa perang antara Katolik dan Protestan. Perangnya itu di
Eropa dipindahkan ke Indonesia . Padahal di Indonesia tidak pernah ada perang
agama.
Anda sepakat dengan kesimpulan beberapa
kalangan yang menyebut bahwa kekhalifahan pernah ada di Indonesia ?
Saya sepakat, khilafah memang ada di Indonesia .
Manusia itu dijadikan sebagai khalifah di muka bumi kalau dalam bahasa Jawa kan
menjadi hamengku buwono. Lalu ada Senopati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin
Panatagama Khalifatullah Rasulullah ing Tanah Jawa. Kalau kontekstual
sekarang, Hamengku Buwono itu presiden, senopati ing alaga itu panglima
tertinggi, sayyidin pranatagama itu adalah menteri agama sebagai pembantu
presiden. Namun bedanya sekarang tidak disebut khalifah Rasulullah SAW. Dari
sejarah masa lalu kalau diterjemahkan ke masa kini menjadi demikian.
Namun
tidak pernah disebutkan dalam catatan apapun?
Tidak perlu disebutkan negara Islam, karena dalam
UUD 1945 ayat 29 secara tidak langsung menyatakan agama. Seperti dalam Alquran
tidak secara langsung menyebutkan hal yang dimaksud. Misalnya nama surat
Al-Baqarah yang artinya sapi betina. Meskipun menggunakan judul binatang namun
isinya tentang Islam. Begitupun surat Nuh, Ibrahim, Muhammad, yang merupakan
nabi, tidak disebutkan nabi dalam tulisannya.
Penulis : Ahmad Mansur Suryanegara, Pakar Sejarah Islam dari Univeritas Padjajaran (UNPAD) Bandung. sumber : www.republika.co.id
No comments:
Post a Comment