A.
Sejarah
berdirinya PBB (UN)
Organisasi PBB secara resmi lahir pada tanggal 24
Oktober 1945. Organisasi ini digagas oleh lima negara besar yaitu Amerika
Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan Cina. Berdirinya PBB diawali dari pembicaraan
antara PM Inggris Winston Churchill dan Presiden AS Franklin Delano Roosevelt
pada tanggal 4 Agustus 1941 di Kapal Augusta. Pembicaraan tersebut menghasilkan
Piagam Atlantik (Atlantic Charter).Selanjutnya diadakan konferensi di Dumbarton
Oaks, Amerika Serikat pada tanggal 21 Agustus - 7 Oktober 1944. Konferensi ini
menghasilkan kesepakatan tentang pembentukan disebut United Nations
Organization (UNO) atau PBB. Pada tanggal 4 - 11 Februari 1945, Franklin Delano
Roosevelt, Winston Churchill, dan Stalin menyelenggarakan Konferensi Yalta.
Selanjutnya pada tanggal 25 April - 25 Juni 1945, 50 negara menyetujui
usul-usul yang tertuang dalam Declaration of United Nations (Piagam PBB).
Piagam ini ditandatangani pada tanggal 24 Oktober 1945. 50 negara peserta yang
menghadiri Konferensi San Fransisco disebut anggota asli PBB. Organisasi PBB mempunyai
tujuan berikut.
a.
Memelihara perdamaian dan keamanan
internasional.
b.
Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa.
c.
Mengadakan kerja sama internasional.
d.
Sebagai pusat penyelarasan segala tindakan
bersama terhadap negara yang membahayakan perdamaian dunia.
B.
Badan-Badan
Kelengkapan PBB (UN)
a.
Majelis Umum (General Assembly)
Melaksanakan sidang sekitar bulan September sampai Oktober tiap tahunnya.
Bertugas merundingkan permasalahan yang ditetapkan dalam Piagam PBB termasuk
yang diajukan Dewan Keamanan, dan menyusun anggaran belanja PBB.
b.
Dewan Keamanan (Security Council)
Terdiri dari dua macam keanggotaan yaitu anggota tetap dan tidak tetap.
Anggota tetap terdiri atas lima negara (The Big Five), yaitu AS, Rusia,
Prancis, Inggris, dan Cina. Anggota tetap Dewan Keamanan memiliki hak veto,
artinya hak untuk membatalkan suatu keputusan. Apabila dalam suatu persidangan
salah satu anggota tetap memveto keputusan maka keputusan tersebut dibatalkan.
Sedang anggota tidak tetap terdiri dari sepuluh negara yang dipilih setiap dua
tahun dalam sidang umum. Tugas Dewan Keamanan adalah membantu mencapai
perdamaian dunia dan berupaya menyelesaikan konflik yang terjadi antarnegara di
dunia agar dapat terselesaikan secara damai.
c.
Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
Bertugas mengawasi masa transisi suatu wilayah yang belum mempunyai pemerintahan
sendiri.
d.
Mahkamah Internasional (International Court
of Justice)
Bertugas memberi keputusan atas dasar hukum internasional mengenai perselisihan
internasional. Berkedudukan di Den Haag, Belanda.
e.
Sekretariat, dipimpin oleh seorang Sekretaris
Jenderal
Sekretariat PBB bertugas melaksanakan tugas-tugas administratif PBB,
membuat laporan tahunan untuk Majelis Umum mengenai kegiatan PBB, dan
mengajukan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi yang menurut pendapatnya
dapat membahayakan perdamaian dan keamanan dunia.
Berikut ini beberapa tokoh yang
pernah menjabat Sekretaris Jenderal PBB.
1)
Trygve Lie dari Norwegia (1946 – 1953).
2)
Dag Hamarskjold dari Swedia (1953 – 1961).
3)
U Thant dari Myanmar (1961 – 1971).
4)
Kurt Waldheim dari Austria (1972 – 1982).
5)
Javier Perez de Cuellear dari Peru (1982 –
1991).
6)
Boutros-Boutros Ghali dari Mesir (1992 – 1996).
7)
Kofi Annan dari Ghana (1997 – 2006).
8)
Ban Ki Moon dari Korea Selatan (2007 -
sekarang).
f.
Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and
Social Council)
Bertugas mengurus masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, HAM, kesehatan,
emansipasi, serta transportasi. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Dewan Ekonomi
membentuk badan-badan khusus misalnya FAO, WHO, ILO, IMF, IBRD, UPU, ITU,
UNHCR, UNESCO, dan UNICEF.
1)
FAO (Food
and Agriculture Organization), bertugas membantu meningkatkan standar gizi
dan taraf hidup masyarakat dunia.
2)
WHO
(World Health Organization), bertugas memajukan tingkat kesehatan dan
memberantas penyakit menular di dunia.
3) ILO
(International Labour Organization), bertugas membantu kepentingan kaum
pekerja di dunia.
4) IMF
(International Monetary Fund) ,bertugas memajukan perdagangan internasional
dan membantu negara-negara yang mengalami masalah keuangan.
5) IBRD
(International Bank for Reconstruction and Development), bertugas membantu
perbaikan ekonomi dan memberi pinjaman lunak kepada negara yang memerlukan.
6) ITU
(International Telecommunication Union), bertugas mengembangkan pemerataan
dan modernisasi teknik telekomunikasi dengan perlengkapan standar.
7) UNESCO
(United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization),
bertugas membantu pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan pendidikan.
8) UNICEF
(United Nations International Children’s Emergency Fund), bertugas membantu
memenuhi kepentingan anak-anak di seluruh dunia.
9)
UPU
(Universal Postal Union), bertugas mengusahakan persamaan prosedur
korespondensi internasional untuk lebih mempercepat pengiriman.
10) UNHCR (United Nations High Commissioner for
Refugees), bertugas mengurusi para pengungsi dan tawanan perang.
C.
Hubungan
PBB dan Indonesia
Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi fisik
cukup besar. Berikut ini peranan PBB terhadap Indonesia.
a. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan
Australia mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB.
b. PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa
Indonesia-Belanda ke meja Perundingan Renville.
c. Ketika terjadi Agresi militer Belanda II, PBB
membentuk UNCI. Hasil kerja UNCI adalah mempertemukan Indonesia-Belanda dalam Perundingan
Roem Royen.
d. PBB juga berperan dalam penyelesaian masalah Irian
Barat PBB membentuk pemerintahan sementara yang bernama UNTEA. Pada tanggal 1
Maret 1963 PBB menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
e. Saat pelaksanaan Pepera tahun 1969, utusan PBB yang
diwakili Ortis Sanz hadir. Ortis Sanz juga membawa hasil Pepera ke dalam sidang
umum PBB.
Hubungan Indonesia dengan lembaga PBB mengalami perang surut. Semasa Orde
Lama Indonesia menjauhkan diri dari PBB. Bahkan pernah keluar dari keanggotaan
lembaga tersebut. Pada masa Orde Baru, Indonesia masuk kembali menjadi anggota
PBB. Indonesia mulai menunjukkan peran aktifnya. Berikut ini beberapa contoh
peran Indonesia dalam organisasi PBB.
a.
Pada bulan
Januari tahun 1957 Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda I untuk ikut memelihara
perdamaian di Timur Tengah.
b.
Pada
tanggal 10 September 1960 Indonesia mengirim Pasukan Garuda II dan III untuk
mengatasi konflik di Kongo.
c.
Pada bulan
Januari 1973 Indonesia mengirim Pasukan Garuda IV, V, VI, VII dan VIII untuk
mengatasi konflik di Vietnam.
d.
Pasukan
Indonesia ikut mewujudkan perdamaian di Bosnia (setelah pecahnya Yugoslavia),
Irak, Iran, Afghanistan.
e.
Membantu
kekuasaan sementara PBB di Kamboja, yang bertugas mengawasi transisi dari
konflik aktif ke bentuk politik yang lebih damai.
f.
Menteri
Luar Negeri Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB untuk
masa sidang tahun 1974.
Dalam perkembangan akhir-akhir ini, lembaga PBB
mendapat sorotan dari berbagai negara. Sorotan tersebut menghendaki agar PBB
mereformasi terutama lembaga-lembaga utama PBB. Muncul tuntutan agar hak veto
yang dimiliki The Big Five dihapus. Alasannya kurang mencerminkan rasa
keadilan. Tuntutan yang lain yaitu memperluas anggota tetap Dewan Keamanan
sehingga menggambarkan kekuatan dan perwakilan dari berbagai benua di belahan
dunia.
No comments:
Post a Comment