Tentara
Pelajar ( TP ) adalah suatu
kesatuan militer yang ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia dimana para
anggotanya dari para pelajar. Terdapat beberapa istilah untuk penyebutan
Tentara Pelajar yaitu di Jawa Timur Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) ,
di Jawa Tengah Tentara Pelajar (TP) ,di Jawa Barat Corps Pelajar Siliwangi (CPS)
Cikal bakal
berdirinya Tentara Pelajar bermula dari para pelajar yang pada awal kemerdekaan
tergabung dalam satu-satunya organisasi pelajar yaitu Ikatan Pelajar Indonesia
(IPI). Sewaktu Pemerintah Pusat Republik Indonesia hijrah dari Jakarta ke
Yogyakarta, maka Pengurus IPI yang waktu itu diketuai oleh Tatang Machmud ikut
pula hijrah ke Yogyakarta. Memenuhi tuntutan banyak anggota IPI yang
menginginkan agar IPI mempunyai pasukan tempur sendiri, juga supaya
pelajar-pelajar yang sudah bergabung dalam pasukan kelaskaran lain yang
anggotanya bukan pelajar, maka dibentuklah apa yang waktu itu disebut IPI
Bagian Pertahanan yang kemudian berubah nama menjadi Markas Pertahanan Pelajar
(MPP) . MPP ini terdiri dari 3 resimen yaitu: Resimen A di Jawa Timur dipimpin
oleh Isman, Resimen B di Jawa Tengah dipimpin oleh Soebroto, Resimen C di Jawa
Barat dipimpin oleh Mahatma.
Kemudian pada 17 Juli
1946 di Lapangan Pingit Yogyakarta atas perintah Markas Besar Tentara Keamanan
Rakyat, oleh Mayor Jendral dr. Moestopo, seorang petinggi di MBTKR, telah
dikukuhkan dan dilantik pasukan pelajar menjadi Tentara Pelajar.
Nama Tentara Pelajar
diberikan kepada Bagian Pertahanan IPI setelah melebur jadi Brigade 17 TNI pada
tahun 1948 di bawah kendali Markas Besar Komando Djawa (MBKD). Kesatuan pelajar
ini dibagi menjadi 4 Detasemen: I untuk Jawa Timur yang lebih dikenal dengan
nama Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) di bawah komando Isman; II di
Solo, Semarang dan sekitarnya di bawah komando Achmadi; III di Yogyakarta,
Kedu, Banyumas, Pekalongan dan sekitarnya di bawah komando Martono serta
Detasemen IV di Cirebon dan Jawa Barat umumnya dengan julukan Tentara Pelajar
Siliwangi (TPS) di bawah komando Solichin. Dan satu detasemen khusus teknik
bernama Tentara Genie Pelajar (TGP) di bawah komando Hartawan.
Meskipun secara resmi
ada pembagian wilayah komando, pergerakan kesatuan pelajar yang hanya ada di
Indonesia ini sangat fleksibel. Antara satu dan lain komando wilayah dapat
saling mendukung, bertukar wilayah atau bahkan berpindah-pindah kesatuan cukup
dengan cara memberitahu markas komando atau komandan kesatuan setempat.
Mobilitas kesatuan ini sangat fleksibel karena faktor situasional. Karena
status mereka sebenarnya adalah pelajar atau mahasiswa aktif yang sewaktu-waktu
negara memanggil untuk berjuang, mereka segera berubah peran sebagai tentara.
Tentara Pelajar secara resmi dibubarkan pada awal 1951 dalam
sebuah upacara demobilisasi. Masing-masing anggota diberi penghargaan dari
Pemerintah RI mewakili negara berupa "uang jasa", semacam
beasiswa, yang disebut KUDP dan besarnya variatif. Juga diberikan pilihan untuk
melanjutkan studi yang terbengkelai selama menjadi tentara pejuang. Atau
melanjutkan karir militer di TNI maupun Polri bagi yang berminat. Untuk
menghormati jasa para anggota Tentara Pelajar kini nama Tentara Pelajar
diabadikan menjadi sebuah nama jalan di kota besar di Indonesia .
Data dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment