Revolusi Perancis adalah masa dalam sejarah Perancis
antara tahun 1789
dan 1799
di mana golongan demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis
dan memaksa Gereja Katolik Roma
menjalani restrukturisasi yang radikal.
Meski
Perancis kemudian akan berganti sistem antara republik, kekaisaran, dan monarki selama 75 tahun
setelah Republik Pertama
Perancis jatuh dalam kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini dengan jelas
mengakhiri ancient regime (Rezim Lama; merujuk kepada kekuasaan dinasti
seperti Valois
dan Bourbon)
dan menjadi lebih penting daripada revolusi-revolusi berikutnya yang terjadi di
Perancis.
Keadaan
Eropa sebelum Revolusi
Pada
abad ke 17, Niccolo Macchiavelli dalam bukunya,Il Principe meletakkan
landasan-landasan monarki absolute yang kemudian mempengaruhi raja-raja di
Eropa untuk membentuk kekuasaan yang mutlak..Buku Il Principe itu sendiri menjelaskan bahwa kekuasaan raja tak
terbatas terhadap segala sesuatu yang mencakup negara,harta dan rakyat yang ada
di wilayahnya kekuasaannya.
Berikut
keadaan kerajaan-kerajaan Eropa pada masa itu;
Kaisar Frederick II (1740-1786) dari Prusia
Ia
becita-cita menjadikan Prusia sebagai negara terkuat di Jerman dengan
menjalankan Politik Druch Blut Und Eisen
(Darah Dan Besi),lalu membangun industri secara besar-besaran dengan sistem
militer yang kuat.
Ia
mendatangkan teknisi-teknisi handal dari luar negeri untukk membangun industi
dan armada perangnya dalam rangka menjalankan Politik Air Hangat terhadap
Turki.Ia juga dikenal sebagai pendiri kota St.Peterburg.
Raja Charles I (1625-1649) dari Inggris
Terjadi
pertentangan antara kaum Parlemen dengan Raja yang menyulut Perang Saudara
dengan kronologis sebagai berikut:
·
Perang
Parlemen (Oliver Cromwell) melawan Raja Charles I (1642-1649)
· Cromwell menang dan Raja Charles I dihukum mati.
· Monarki dibubarkan dan Inggris menjadi Republik
· Cromwell menjadi kepala negara dengan gelar Lord Protectorat.
· Cromwell meninggal,terjadi pemberontakan kaum royalis lalu kerajaan di pulihkan,charles II naik tahta.
· Kekuasaan parlemen semakin kuat dengan memaksa penandatanganan Bills Of Right (1689), yaitu
piagam pengakuan HAM dan pembatasan kekuasaan raja.
· Cromwell menang dan Raja Charles I dihukum mati.
· Monarki dibubarkan dan Inggris menjadi Republik
· Cromwell menjadi kepala negara dengan gelar Lord Protectorat.
· Cromwell meninggal,terjadi pemberontakan kaum royalis lalu kerajaan di pulihkan,charles II naik tahta.
· Kekuasaan parlemen semakin kuat dengan memaksa penandatanganan Bills Of Right (1689), yaitu
piagam pengakuan HAM dan pembatasan kekuasaan raja.
Praktek
Absolutisme di Prancis
- Di mulai pada masa Cardinal Richeliu dari golongan gereja (1642-1643) yang menjadi Perdana Menteri pada masa Louis XIII (1610-1643)
- Dilanjutkan oleh Cardinal Mazarin (1643-1661) Metode perdagangan merkantilisme yang dipelopori oleh Jean Baptist Colbert menjadikan Prancis makmur sehingga mampu membangun kekuatan militer yang kuat.
- Lalu pada masa Louis XIV dilakukan beberapa tindakan yang mengarah pada pembentukan Negara yang absolut
- Mengalahkan kaum Huguenots (Protestan Prancis)
- Membubarkan dan menghapus sistem Parlemen
Louis
XIV berhasil menjadikan Prancis sebagai monarki absolut yang paling berhasil di
Eropa dengan ciri-ciri:
- Memerintah tanpa Undang-Undang
- Memerintah tanpa Dewan Legislatif
- Memerintah tanpa kepastian hukum
- Memerintah tanpa anggaran belanja
- Memerintah tanpa di batasi hukum
Louis
XIV menunjukkan bahwa seolah-olah kekuasaan raja berasal dari Tuhan (Les droit divin) sehingga tidak dapat
diganggu gugat.Ia terkenal dengan semboyannya Le etate c’es moi (Negara adalah saya).
Penentang
Absolutisme
Tindakan raja,kaum bangsawan dan kaum gereja yang
semena-mena membuat rakyat menderita sehingga menimbulkan pemikir-pemikir yang
mempunyai gagasan yang menentang absolutisme.
a.
John Locke (1632-1704)
Menganjurkan
dibentuknya sebuah konstitusi dengan menjadikan HAM sebagai prioritas,pemikiran
ini kemudian menjadi landasan konstitusi kemedekaan Amerika Serikat.
b. Montesquieu
(1689-1755)
Dalam bukunya L'Esprit de Lois (The Spirits Of Law) ia menyebutkan bahwa negara
ideal adalah negara yang menjalankan pemisahan kekuasaan yang dikenal dengan
Trias Politic
c.
Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
Mengemukakan
Teori du Contract Social (Perjanjian
Masyarakat) dimana disebutkan bahwa manusia memiliki kesamaan derajat dan
kemerdekaan berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Pemikir-pemikir
ini mempengaruhi pola pikir golongan-golongan yang tertindas oleh kaum borjuis
yang nantinya akan melahirkan Revolusi Perancis.
Sebab-sebab
terjadinya Revolusi
Banyak
faktor yang menyebabkan Revolusi Perancisi. Salah satu di antaranya adalah
karena sikap orde lama yang terlalu kaku dalam menghadapi dunia yang berubah.
Penyebab lainnya adalah karena ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh Ide Pencerahan (Aufklarung) dari kaum terpelajar,
kaum petani, para buruh, dan individu dari semua kelas yang merasa disakiti.
Sementara revolusi berlangsung dan kekuasaan beralih dari monarki ke badan legislatif,
kepentingan-kepentingan yang berbenturan dari kelompok-kelompok yang semula
bersekutu ini kemudian menjadi sumber konflik dan pertumpahan darah.
Sebab Khusus
- Dalam Perang Kemedekaan Amerika Serikat (1780),Prancis yang merupakan musuh bebuyutan dari Inggris mengirimkan pasukan untuk membantu Amerika di bawah pimpinan Jenderal Marquis de Lafayette,sekembalinya dari Amerika,tentara-tentara tersebut membawa pengaruh euphoria kebebasan di Prancis.
- Pemborosan uang negara untuk mengadakan pesta-pesta mewah di Istana Versailles oleh Permaisuri Marie Antoinette sehingga ia sering dijuluki Madame Deficit.
Sebab
Umum
- Utang negara menumpuk sehingga untuk membayar utang tersebut,rakyat di bebani pajak yang sangat tinggi.
- Kerugian karena kalah dalam “Perang Tujuh Tahun” terhadap Inggris.
- Raja bertindak sewenang-wenang karena dapat melakukan penangkapan tanpa pengadilan terhadap siapa saja yang dicurigai.
- Rakyat wajib membayar tunjangan kepada Kaum Gereja, Bangsawan dan Raja.
Revolusi
Perancis
Aktivitas
proto-revolusioner dimulai ketika raja Perancis Louis XVI (memerintah 1774-1792)
menghadapi krisis dana kerajaan. Keluarga raja Perancis, yang secara keuangan
sama dengan negara Perancis, memiliki utang yang besar. Selama pemerintahan Louis XV (1715-1774)
dan Louis XVI sejumlah menteri, termasuk Turgot
(Pengawas Keuangan Umum 1774-1776) dan Jacques Necker
(Direktur-Jenderal Keuangan 1777-1781), mengusulkan sistem perpajakan Perancis
yang lebih seragam, namun gagal. Langkah-langkah itu mendapatkan tantangan
terus-menerus dari parlement (pengadilan hukum), yang
didominasi oleh "Para Bangsawan", yang menganggap diri mereka sebagai
pengawal nasional melawan pemerintahan yang sewenang-wenang, dan juga dari
fraksi-fraksi pengadilan. Akibatnya, kedua menteri itu akhirnya diberhentikan.
Akhirnya
dalam kebuntuan tersebut raja memanggil Etats General untuk bersidang setelah
dibubarkan sekian lama pada tahun 1614,namun tidak juga berhasil menyelesaikan
anggaran belanja.Akhirnya pada tanggal 14 Juli 1789 rakyat yang terdiri dari
kaum buruh dan petani yang marah menyerang Penjara Bastille yang merupakan
lambang kekaisaran absolute.Keadaan Negara menjadi darurat lalu kaum
Revolusioner bergerak cepat menuju istana dan berhasil menangkap Louis XVI dan
merebut kekuasaan dari tangan monarki.Setelah itu di bentuk lah Dewan Revolusi
yang mengambil langkah-langkah sebagai berikut;
1. Kendali pemerintahan dipegang oleh Dewan
Revolusi pimpinan Jendral Lafayette2. Membentuk Tentara Revolusi
3. Membentuk Dewan Legislatif
4. Menetapkan bendera resmi yaitu “Bendera Tiga Warna” sebagai lambang Liberte,Egalite dan Fraternite.
5. Menetapkan Lagu Kebangsaan yaitu “La Marseillas”.
6. Menghapus hak-hak istimewa kaum bangsawan dan gerejawan
Konstitusi
berhasil di bentuk pada tahun 1891 sehingga Prancis berbentuk monarki
konstitusional,namun karena khawatir pengaruh revolusi menjalar ke
negara-negara Eropa lainnya,Austria dan Prusia berusaha melakukan invasi
terhadap Prancis untuk menyelamatkan Louis XVI dan merestorasi monarki.Namun
rencana itu gagal.ketika Louis XVI tertangkap oleh tentara revolusi ketika akan
melarikan diri dan di hukum mati karena
dianggap mengkhianati Konstitusi Negara yang baru terbentuk.Peristiwa ini
terjadi pada tahun 1792.
b. Republik
Perancis (1792-1804)
1. Pemerintahan
Teror/Reign of Terror (1793-1794)
Robespierre
dari partai Jacobin diangkat sebagai kepala pemerintahan sementara.Menyikapi
keselamatan Republik yang menerima ancaman dari dalam (Kaum
Bangsawan/Muscadine) dan luar negeri (Austria dan Prusia-ingat bahwa Marie
Antoinette adalah anak dari Kaisar Franz Joseph dari Austria),Robespierre
menjalankan pemerintaha dengan tangan besi.Ia menangkap dan menghukum mati
orang-orang yang di curigai dengan guillotine.Dalam waktu setahun sudah 40.000
orang yang menjadi korban pisau jagal tersebut.Pada akhirnya terjadi
pemberontakan terhadap Robespierre lalu ia di tangkap dan dihukum mati .
2. Dewan
Directoire (1795-1799)
Dipimpin
oleh Paul Francois Nicolas Jean Barras yang beranggotakan 5 orang. Pada masa
ini terjadi Peristiwa 13 Vendemiaire
dimana Kaum Bangsawan berusaha menyerang Paris namun berhasil ditumpas oleh
Jenderal Napoleon Bonaparte yang masih berusia 26 tahun. Karena jasa-jasanya
itu Napoleon diangkat sebagai pemimpin Ekspedisi Italia untuk mengusir Austria
dari sana.Lalu ia berangkat ke Mesir untuk melumpuhkan armada Inggris yang
menuju India.Sepulangnya dari luar negeri Napoleon dielu-elukan oleh masyarakat
sehingga Directoire merasa terancam lalu mereka bermaksud menyingkirkan
Napoleon namun rencana ini gagal dan Directoire dibubarkan oleh Napoleon yang
kemudian diangkat menjadi Konsul.
3. Konsulat
(1799-1802)
Dewan
yang beranggotakan beberapa pemimpin terkemuka diantaranya Napoleon Bonaparte
dan Abbe Sieyes.Pada masa ini Code Napoleon mulai digunakan dimana nantinya
akan menjadi cikal bakal hukum sipil modern.
4.
Kekaisaran (1804-1814)
Pada
suatu kudeta,Konsulat dibubarkan oleh Napoleon Bonaparte dan ia mengangkat
dirinya sendiri sebagai Kaisar Perancis hingga kekalahannya dalam perang di
Rusia (1812) dan Leipzig (1813).Lalu ia mengundurkan diri dari posisi Kaisar
dan di buang ke Pulau Elba.
5. Restorasi
Kerajaan Bourbon (1814-1815)
Kerajaan
Prancis dipulihkan sebagai kerajaan
Monarki Konstitusional dengan Rajanya Louis ke XVIII yang merupakan paman dari
Louis XVI.
6. Kekaisaran
100 hari Napoleon (1815)
Napoleon
Bonaparte melarikan diri dari Pulau Elba lalu di sambut oleh rakyat yang setia
kepadanya dan dapat merebut kekuasaan dengan mudah.Namun dapat dikalahkan oleh
Duke Of Wellington dari Inggris dan Gebhart Lebrecht Von Blucher dari Prusia
pada Pertempuran Waterloo di Belgia.Ia mengundurkan diri dan dibuang ke Pulau
St.Helena di Afrika Barat hingga akhir hayatnya (1821).Sepeninggal
Napoleon,Louis XVIII kembali memegang kekuasaan.
Akibat Revolusi Bagi Negara Prancis
A. Dalam
Bidang Politik:
·
Konstitusi
menjadi kekuasaan tertinggi· Lahirnya konsep Negara Republik di Eropa
· Berkembangnya paham demokrasi modern
· Nasionalisme muncul
· Aksi revolusioner untuk menggulingkan absolutisme raja
B. Dalam
Bidang Ekonomi:
·
Petani
dapat memiliki tanah· Sistem pajak feodal dihapuskan
· Sistem monopoli dihapuskan
· Lahirnya industri besar sosial:
· Penghapusan feodalisme secara bertahap
· Susunan masyrakat baru
· Pendidikan merata bagi setiap golongan
· Lahirnya Code Napoleon sebagai cikal bakal hukum modern
A. Dalam Bidang Politik:
· Tersebarnya paham Liberalisme
· Meluasnya paham demokrasi
· Meluasnya paham Nasionalisme
· Berkembangnya gerakan Revolusioner
B. Dalam Bidang Ekonomi:
· Industri timbul di Eropa
· Perdagangan beralih dari daerah pantai menuju ke pedalaman
· Inggris kehilangan pasar di Eropa karena Napoleon menjalankan stategi politik Kontinental
C. Dalam Bidang Sosial:
· Penghapusan feodalisme
· Pendidikan secara merata
· Pengakuan terhadap HAM
No comments:
Post a Comment